Pengertian Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli

Pengendalian sosial merupakan salah satu konsep yang penting dalam menjaga keharmonisan masyarakat. Para ahli telah memberikan berbagai pandangan dan definisi mengenai pengendalian sosial ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian pengendalian sosial menurut para ahli dan bagaimana konsep ini berperan dalam menjaga keseimbangan dan ketertiban sosial. Mari kita simak lebih lanjut!

Pengertian Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial adalah konsep yang penting dalam menjaga keseimbangan dan ketertiban sosial dalam masyarakat. Menurut para ahli, pengendalian sosial adalah mekanisme yang digunakan untuk mengatur perilaku individu agar sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku.

Pengendalian sosial memiliki peran penting dalam menjaga harmoni dan keadilan dalam masyarakat. Melalui pengendalian sosial, masyarakat dapat mengontrol perilaku yang melanggar norma dan aturan yang telah ditetapkan.

Definisi Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli

Para ahli dari berbagai disiplin ilmu memberikan berbagai definisi mengenai pengendalian sosial. Menurut Ritzer (2013), pengendalian sosial adalah proses yang melibatkan penggunaan kekuasaan dan otoritas untuk mengatur perilaku individu agar sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku.

Sementara itu, Durkheim (1895) mendefinisikan pengendalian sosial sebagai mekanisme yang digunakan oleh masyarakat untuk mempertahankan struktur sosial dan menghindari anomie, yaitu keadaan di mana norma-norma sosial melemah atau tidak lagi berlaku.

Menurut Parsons (1961), pengendalian sosial adalah proses yang melibatkan internalisasi nilai-nilai dan norma-norma sosial oleh individu, sehingga mereka secara sukarela mengikuti aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat.

Peran Pengendalian Sosial dalam Masyarakat

Pengendalian sosial memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan dan harmoni dalam masyarakat. Melalui pengendalian sosial, masyarakat dapat mengontrol perilaku yang melanggar norma dan aturan yang telah ditetapkan.

Pengendalian sosial juga berperan dalam menjaga keadilan sosial. Dengan adanya mekanisme pengendalian sosial, individu-individu yang melanggar norma dan aturan dapat mendapatkan sanksi yang sesuai, sehingga tercipta keadilan dalam masyarakat.

Selain itu, pengendalian sosial juga berperan dalam melindungi masyarakat dari ancaman dan gangguan yang dapat mengganggu kehidupan bersama. Dengan adanya pengendalian sosial, masyarakat dapat merespon dan mengatasi situasi yang dapat mengganggu stabilitas sosial dengan cara yang efektif dan efisien.

Pandangan Para Ahli Mengenai Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial merupakan topik yang menarik perhatian para ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti sosiologi, psikologi, dan antropologi. Masing-masing ahli memiliki pandangan yang berbeda mengenai pengendalian sosial ini.

Pandangan Sosiologi

Dalam bidang sosiologi, para ahli melihat pengendalian sosial sebagai mekanisme yang digunakan untuk mempertahankan struktur sosial yang ada dalam masyarakat. Para ahli sosiologi berpendapat bahwa pengendalian sosial diperlukan untuk menjaga ketertiban, keadilan, dan stabilitas sosial.

Contohnya, Emile Durkheim berpendapat bahwa pengendalian sosial adalah sarana untuk mencegah anomie, yaitu keadaan di mana norma-norma sosial melemah atau tidak lagi berlaku. Menurut Durkheim, pengendalian sosial membantu menjaga kohesi sosial dan menghindari terjadinya konflik dalam masyarakat.

Pandangan Psikologi

Dalam bidang psikologi, pengendalian sosial dipandang sebagai proses internalisasi nilai-nilai dan norma-norma sosial oleh individu. Para ahli psikologi berpendapat bahwa individu secara sukarela mengikuti aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat karena mereka telah menginternalisasi nilai-nilai tersebut.

Sebagai contoh, Albert Bandura mengemukakan teori pembelajaran sosial yang menyatakan bahwa individu belajar mengikuti norma dan aturan melalui proses pengamatan dan peniruan terhadap orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian, pengendalian sosial terjadi melalui proses internalisasi nilai-nilai sosial dalam diri individu.

Pandangan Antropologi

Dalam bidang antropologi, pengendalian sosial dipandang sebagai bagian integral dari budaya dan sistem nilai suatu masyarakat. Para ahli antropologi berpendapat bahwa pengendalian sosial terjadi melalui norma-norma yang diinternalisasi oleh individu sebagai bagian dari identitas dan keanggotaan mereka dalam masyarakat.

Contohnya, Clifford Geertz mengemukakan konsep “tali sosial” (social bond) yang menggambarkan ikatan sosial yang terbentuk melalui norma-norma dan nilai-nilai yang dianut oleh individu dalam masyarakat. Melalui pengendalian sosial, individu menjaga ikatan sosial ini agar tetap kuat dan terjaga.

Fungsi dan Tujuan Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial memiliki fungsi dan tujuan yang penting dalam menjaga keseimbangan dan ketertiban sosial dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa fungsi dan tujuan pengendalian sosial:

1. Menjaga Keseimbangan Sosial

Pengendalian sosial bertujuan untuk menjaga keseimbangan sosial dalam masyarakat. Melalui pengendalian sosial, perilaku yang melanggar norma dan aturan dapat dikendalikan dan dicegah agar tidak mengganggu harmoni dan stabilitas sosial. Dengan demikian, pengendalian sosial berperan dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan kolektif.

2. Mengontrol Perilaku yang Melanggar Norma

Pengendalian sosial berfungsi untuk mengontrol perilaku yang melanggar norma dan aturan yang telah ditetapkan dalam masyarakat. Melalui sanksi sosial, seperti hukuman atau pengecualian dari kelompok, individu yang melanggar norma dapat diberikan konsekuensi yang sesuai. Hal ini bertujuan untuk mendorong individu untuk mengikuti norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

3. Mempertahankan Struktur Sosial

Pengendalian sosial juga memiliki tujuan untuk mempertahankan struktur sosial yang ada dalam masyarakat. Dengan mengontrol perilaku individu, pengendalian sosial membantu menjaga hierarki, peran, dan interaksi sosial yang telah ditetapkan. Hal ini penting untuk menjaga kestabilan dan keberlanjutan sistem sosial dalam masyarakat.

4. Melindungi Masyarakat dari Ancaman dan Gangguan

Pengendalian sosial berperan dalam melindungi masyarakat dari ancaman dan gangguan yang dapat mengganggu kehidupan bersama. Melalui pengendalian sosial, masyarakat dapat merespon dan mengatasi situasi yang dapat mengancam ketertiban dan keamanan. Contohnya, pengendalian sosial dapat membantu mencegah tindakan kriminal, kekerasan, atau perilaku merusak yang dapat membahayakan masyarakat.

5. Menjaga Keadilan Sosial

Pengendalian sosial bertujuan untuk menjaga keadilan sosial dalam masyarakat. Dengan adanya mekanisme pengendalian sosial, individu yang melanggar norma dan aturan dapat mendapatkan sanksi yang sesuai. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap anggota masyarakat diperlakukan secara adil dan setara, serta untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan atau diskriminasi dalam masyarakat.

Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial dapat dilakukan melalui berbagai bentuk yang dapat diterapkan dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa bentuk pengendalian sosial:

1. Pengendalian Formal

Pengendalian formal melibatkan pembentukan aturan dan hukum yang diterapkan oleh pemerintah atau lembaga resmi dalam masyarakat. Aturan-aturan ini ditetapkan secara tertulis dan memiliki sanksi yang jelas bagi individu yang melanggarnya. Contohnya adalah hukum pidana yang mengatur tindakan kriminal, atau peraturan lalu lintas yang mengatur perilaku di jalan raya.

2. Pengendalian Informal

Pengendalian sosial juga dapat terjadi melalui pengendalian informal yang terjadi dalam interaksi sosial sehari-hari antarindividu. Pengendalian ini tidak melibatkan aturan yang ditetapkan secara formal, namun lebih bergantung pada norma-norma sosial dan tekanan sosial dari lingkungan sekitar. Contohnya adalah pandangan negatif dari teman-teman atau keluarga terhadap perilaku yang melanggar norma, yang dapat mendorong individu untuk mengubah perilakunya.

3. Pengendalian Primer

Pengendalian primer terjadi melalui proses sosialisasi yang terjadi sejak individu masih anak-anak. Dalam pengendalian primer, individu belajar mengikuti norma dan aturan melalui interaksi dengan keluarga, teman sebaya, dan lingkungan sekitar. Proses ini membentuk dasar perilaku individu dan membantu mereka menginternalisasi nilai-nilai dan norma-norma sosial dalam diri mereka.

4. Pengendalian Sekunder

Pengendalian sekunder terjadi melalui sanksi sosial yang diberikan oleh masyarakat ketika individu melanggar norma dan aturan. Sanksi sosial ini dapat berupa pengecualian dari kelompok, penolakan sosial, atau pengucilan. Tujuan dari pengendalian sekunder adalah untuk mengontrol perilaku individu yang melanggar norma dan mendorong mereka untuk mengikuti aturan yang berlaku dalam masyarakat.

5. Pengendalian Mandiri

Pengendalian mandiri adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan oleh individu secara sadar dan sukarela. Individu mengendalikan perilaku mereka sendiri dengan mengikuti norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Pengendalian mandiri ini didasarkan pada kesadaran individu akan konsekuensi yang mungkin timbul akibat melanggar norma dan aturan, serta nilai-nilai yang mereka anut dalam hidup sehari-hari.

Peran Individu dalam Pengendalian Sosial

Meskipun pengendalian sosial sering kali diasosiasikan dengan kekuasaan dan otoritas, peran individu dalam menjaga pengendalian sosial juga sangat penting. Setiap anggota masyarakat memiliki tanggung jawab untuk menghormati dan mengikuti norma serta aturan yang berlaku, sehingga tercipta harmoni dan keamanan dalam kehidupan bersama.

Tanggung Jawab Individu dalam Mengikuti Norma

Sebagai anggota masyarakat, setiap individu memiliki tanggung jawab untuk mengikuti norma-norma yang berlaku. Norma-norma ini mencakup perilaku yang diharapkan, nilai-nilai yang dijunjung tinggi, dan aturan yang telah ditetapkan. Dengan mengikuti norma-norma ini, individu membantu menjaga pengendalian sosial dan menciptakan lingkungan yang harmonis.

Kepatuhan terhadap Aturan dan Hukum

Individu juga memiliki tanggung jawab untuk patuh terhadap aturan dan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Aturan dan hukum ini ditetapkan untuk menjaga ketertiban dan keadilan sosial. Dengan patuh terhadap aturan dan hukum, individu membantu menjaga pengendalian sosial dan mencegah terjadinya tindakan yang merugikan atau melanggar hak orang lain.

Mendorong Partisipasi dalam Pengendalian Sosial

Individu juga dapat berperan dalam mendorong partisipasi dalam pengendalian sosial. Ini dapat dilakukan dengan aktif terlibat dalam kegiatan masyarakat, seperti diskusi, pertemuan, atau kegiatan sosial. Dengan berpartisipasi, individu dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga pengendalian sosial dan memperkuat ikatan sosial antaranggota masyarakat.

Mengedukasi dan Membangun Kesadaran Sosial

Individu juga dapat berperan dalam mengedukasi dan membangun kesadaran sosial di sekitar mereka. Ini dapat dilakukan dengan memberikan informasi dan pendidikan mengenai nilai-nilai, norma, dan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Dengan membangun kesadaran sosial, individu dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap pengendalian sosial.

Mengambil Sikap Terhadap Pelanggaran Norma

Individu juga dapat berperan dalam mengambil sikap terhadap pelanggaran norma yang terjadi di sekitar mereka. Ini dapat dilakukan dengan melaporkan pelanggaran kepada pihak berwenang atau dengan memberikan teguran yang konstruktif kepada individu yang melanggar norma. Dengan mengambil sikap, individu membantu menjaga pengendalian sosial dan mendorong individu lain untuk menghormati norma dan aturan yang berlaku.

Pertanyaan Umum tentang Pengendalian Sosial

1. Apa pengertian pengendalian sosial?

Pengendalian sosial adalah mekanisme yang digunakan oleh masyarakat untuk mengatur perilaku anggotanya agar sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. Ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti sanksi sosial, pembentukan aturan, dan pemasyarakatan nilai-nilai positif.

2. Mengapa pengendalian sosial penting dalam masyarakat?

Pengendalian sosial penting dalam masyarakat karena membantu menjaga keseimbangan, ketertiban, dan keadilan sosial. Ini juga membantu melindungi masyarakat dari ancaman dan gangguan yang dapat mengganggu kehidupan bersama, serta mempertahankan struktur sosial yang ada.

3. Apa perbedaan antara pengendalian formal dan pengendalian informal?

Pengendalian formal melibatkan pembentukan aturan dan hukum yang diterapkan oleh pemerintah atau lembaga resmi, sedangkan pengendalian informal terjadi melalui interaksi sosial sehari-hari antarindividu. Pengendalian formal melibatkan sanksi yang ditetapkan secara resmi, sementara pengendalian informal lebih bergantung pada norma-norma sosial dan tekanan sosial dari lingkungan sekitar.

4. Bagaimana individu dapat berperan dalam pengendalian sosial?

Individu dapat berperan dalam pengendalian sosial dengan menghormati dan mengikuti norma serta aturan yang berlaku, serta patuh terhadap aturan dan hukum yang diterapkan dalam masyarakat. Individu juga dapat mendorong partisipasi dalam pengendalian sosial, mengedukasi dan membangun kesadaran sosial, serta mengambil sikap terhadap pelanggaran norma.

5. Apa dampak dari pelanggaran norma dan aturan dalam masyarakat?

Pelanggaran norma dan aturan dalam masyarakat dapat mengganggu keseimbangan dan ketertiban sosial. Ini dapat menyebabkan konflik antarindividu, merusak hubungan sosial, dan mengancam keamanan masyarakat. Pelanggaran norma juga dapat mengganggu keadilan sosial dan merusak struktur sosial yang ada.

6. Apa yang dapat dilakukan jika seseorang melanggar norma atau aturan dalam masyarakat?

Jika seseorang melanggar norma atau aturan dalam masyarakat, langkah-langkah yang dapat diambil termasuk memberikan sanksi sosial, seperti teguran atau pengecualian dari kelompok. Jika pelanggaran melibatkan tindakan kriminal, pelaporan kepada pihak berwenang juga dapat dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengontrol perilaku yang melanggar norma dan mendorong individu untuk mengikuti aturan yang berlaku dalam masyarakat.

7. Bagaimana pengendalian sosial berkaitan dengan keadilan sosial?

Pengendalian sosial berperan dalam menjaga keadilan sosial dalam masyarakat. Dengan adanya mekanisme pengendalian sosial, individu yang melanggar norma dan aturan dapat mendapatkan sanksi yang sesuai. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap anggota masyarakat diperlakukan secara adil dan setara, serta untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan atau diskriminasi dalam masyarakat.

Penutup

Pengendalian sosial merupakan konsep yang penting dalam menjaga keseimbangan, ketertiban, dan keadilan sosial dalam masyarakat. Melalui pengendalian sosial, perilaku yang melanggar norma dan aturan dapat dikendalikan dan dicegah agar tidak mengganggu harmoni dan stabilitas sosial. Para ahli telah memberikan berbagai pandangan dan definisi mengenai pengendalian sosial ini.

Pengendalian sosial dapat dilakukan melalui berbagai bentuk, baik pengendalian formal maupun informal. Pengendalian formal melibatkan pembentukan aturan dan hukum yang diterapkan oleh pemerintah atau lembaga resmi, sedangkan pengendalian informal terjadi melalui interaksi sosial sehari-hari antarindividu. Selain itu, pengendalian sosial juga melibatkan peran individu dalam menghormati, mengikuti norma, dan menjaga kepatuhan terhadap aturan dan hukum yang berlaku dalam masyarakat.

Pengendalian sosial memiliki fungsi dan tujuan yang penting, seperti menjaga keseimbangan sosial, mengontrol perilaku yang melanggar norma, mempertahankan struktur sosial, melindungi masyarakat dari ancaman dan gangguan, serta menjaga keadilan sosial. Setiap individu juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga pengendalian sosial dan memainkan peran aktif dalam masyarakat.

Dalam melaksanakan pengendalian sosial, penting untuk memastikan bahwa sanksi yang diberikan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, dan bahwa pengendalian sosial dilakukan dengan prinsip keadilan dan kesetaraan. Dengan menjaga pengendalian sosial yang baik, diharapkan masyarakat dapat hidup dalam harmoni, keadilan, dan keamanan.