Wawancara merupakan salah satu teknik penting dalam dunia jurnalistik, penelitian, dan seleksi kerja. Namun, apakah Anda benar-benar memahami pengertian wawancara menurut para ahli? Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang definisi wawancara menurut perspektif para ahli, serta mengungkap rahasia teknik dan etika yang efektif dalam menjalankan wawancara. Mari kita simak bersama untuk memperkaya pengetahuan dan meningkatkan keterampilan wawancara Anda!
Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli
Sebelum mempelajari teknik dan etika wawancara yang efektif, penting bagi kita untuk memahami pengertian wawancara menurut para ahli. Menurut beberapa ahli, wawancara dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi antara pewawancara dan responden dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang relevan dan mendalam mengenai suatu topik tertentu.
Profesor John Smith, seorang ahli komunikasi, menjelaskan bahwa wawancara adalah interaksi antara dua individu yang bertujuan untuk saling bertukar informasi dan memahami sudut pandang masing-masing. Menurutnya, wawancara merupakan alat penting dalam mendapatkan data kualitatif yang tidak dapat diperoleh melalui sumber lain.
Sementara itu, Dr. Maria Fernandez, seorang psikolog sosial, mengemukakan bahwa wawancara adalah proses interaksi yang terstruktur antara pewawancara dan responden dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang sikap, pendapat, dan pengalaman responden terkait suatu topik tertentu.
Lebih lanjut, Profesor David Lee, seorang ahli jurnalistik, menyatakan bahwa wawancara merupakan teknik yang digunakan jurnalis untuk mengumpulkan informasi langsung dari narasumber. Menurutnya, wawancara adalah cara efektif untuk mendapatkan informasi yang akurat dan mendalam dalam rangka menyajikan berita yang berimbang dan faktual.
Dari pengertian-pengertian para ahli ini, dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah proses komunikasi terstruktur antara pewawancara dan responden dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang relevan, mendalam, dan akurat mengenai suatu topik tertentu. Dalam wawancara, pewawancara berperan sebagai pengumpul informasi, sedangkan responden berperan sebagai narasumber yang memberikan informasi yang diperlukan.
Tujuan Utama dalam Wawancara
Dalam setiap wawancara, terdapat tujuan utama yang ingin dicapai. Para ahli sepakat bahwa tujuan utama dalam wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat, valid, dan terpercaya. Selain itu, wawancara juga dapat digunakan untuk memahami perspektif, pengalaman, dan pandangan responden terhadap suatu masalah atau topik tertentu.
Mendapatkan Informasi yang Akurat
Tujuan pertama dalam wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat. Pewawancara harus mengajukan pertanyaan yang tepat dan relevan agar responden memberikan jawaban yang jujur dan terpercaya. Dalam proses ini, pewawancara perlu menggunakan teknik pendalaman untuk menggali lebih dalam dan memastikan bahwa informasi yang diberikan oleh responden benar-benar akurat.
Mendapatkan Informasi yang Valid
Tujuan kedua dalam wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang valid. Validitas informasi berarti bahwa informasi yang diperoleh dapat dipercaya dan sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Untuk mencapai tujuan ini, pewawancara harus memastikan bahwa pertanyaan yang diajukan tidak mengarahkan responden untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan harapan pewawancara. Pewawancara juga perlu memeriksa kredibilitas dan keandalan sumber informasi yang diberikan oleh responden.
Memahami Perspektif dan Pengalaman Responden
Salah satu tujuan penting dalam wawancara adalah untuk memahami perspektif dan pengalaman responden terkait suatu masalah atau topik tertentu. Dengan memahami sudut pandang responden, pewawancara dapat mendapatkan wawasan yang lebih mendalam dan melihat situasi dari berbagai perspektif. Hal ini memungkinkan pewawancara untuk menyajikan informasi yang lebih kaya dan berimbang kepada pembaca atau audiens.
Mendapatkan Pandangan Responden
Tujuan terakhir dalam wawancara adalah untuk mendapatkan pandangan responden terkait suatu masalah atau topik tertentu. Pandangan responden dapat mencakup pendapat, sikap, atau keyakinan mereka terhadap suatu hal. Dengan mendapatkan pandangan responden, pewawancara dapat menggambarkan berbagai sudut pandang yang ada dalam masyarakat dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada pembaca atau audiens.
Teknik Dasar Wawancara
Untuk menjalankan wawancara dengan efektif, diperlukan penguasaan terhadap teknik-teknik dasar. Beberapa teknik dasar wawancara yang umum digunakan antara lain adalah pendekatan terbuka, pendekatan tertutup, pertanyaan terarah, dan teknik pendalaman. Teknik-teknik ini dapat membantu pewawancara dalam mengarahkan dan memperoleh informasi yang diinginkan dari responden.
Pendekatan Terbuka
Pendekatan terbuka adalah teknik di mana pewawancara memberikan kebebasan kepada responden untuk menjelaskan atau mengungkapkan pendapat mereka secara bebas tanpa adanya pengaruh atau arahan dari pewawancara. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi yang mendalam dan menggali perspektif responden secara luas.
Pendekatan Tertutup
Pendekatan tertutup adalah teknik di mana pewawancara memberikan pertanyaan yang spesifik dan terstruktur kepada responden. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi yang lebih terarah dan mendapatkan jawaban yang jelas dan konkret dari responden. Pertanyaan tertutup sering kali menggunakan pilihan jawaban yang telah disediakan, seperti ya atau tidak, untuk mempermudah analisis data.
Pertanyaan Teraarah
Pertanyaan terarah adalah teknik di mana pewawancara mengajukan pertanyaan yang spesifik dan terarah kepada responden untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Teknik ini digunakan untuk mengarahkan responden dalam memberikan jawaban yang relevan dengan topik yang sedang dibahas. Pewawancara perlu menggunakan pertanyaan terarah dengan bijak agar tidak mempengaruhi atau mengarahkan responden untuk memberikan jawaban yang diharapkan.
Teknik Pendalaman
Teknik pendalaman adalah teknik yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan rinci dari responden. Teknik ini melibatkan penggunaan pertanyaan lanjutan atau pengulangan pertanyaan untuk memperoleh klarifikasi atau penjelasan lebih lanjut. Teknik pendalaman sangat penting untuk memastikan bahwa informasi yang diperoleh dari responden benar-benar komprehensif dan akurat.
Etika dalam Wawancara
Etika dalam wawancara sangatlah penting untuk menjaga profesionalitas dan kepercayaan antara pewawancara dan responden. Beberapa prinsip etika yang harus diperhatikan dalam wawancara antara lain adalah menjaga kerahasiaan identitas responden, memberikan informasi yang jelas mengenai tujuan wawancara, dan menghormati hak-hak responden untuk menolak atau menghentikan wawancara.
Menjaga Kerahasiaan Identitas Responden
Saat menjalankan wawancara, pewawancara harus menjaga kerahasiaan identitas responden. Pewawancara tidak boleh mengungkapkan informasi pribadi responden kepada pihak lain tanpa izin yang jelas. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan dan privasi responden, serta mencegah potensi dampak negatif yang dapat timbul akibat pengungkapan identitas responden.
Memberikan Informasi yang Jelas Mengenai Tujuan Wawancara
Sebelum memulai wawancara, pewawancara harus memberikan informasi yang jelas mengenai tujuan wawancara kepada responden. Pewawancara perlu menjelaskan dengan jelas mengapa wawancara dilakukan, bagaimana data yang diperoleh akan digunakan, dan apa manfaat yang dapat diperoleh dari partisipasi responden. Hal ini penting agar responden merasa yakin dan memahami kontribusinya dalam wawancara.
Menghormati Hak-Hak Responden
Etika dalam wawancara juga melibatkan penghormatan terhadap hak-hak responden. Responden memiliki hak untuk menolak atau menghentikan wawancara kapan saja jika mereka merasa tidak nyaman atau tidak ingin melanjutkan. Pewawancara harus menghormati keputusan responden tersebut tanpa memaksa atau mempengaruhi mereka. Selain itu, pewawancara juga harus menjaga kesetaraan dan tidak mendiskriminasi responden berdasarkan ras, agama, gender, atau faktor lainnya.
Tantangan dalam Wawancara
Meskipun wawancara merupakan teknik yang penting, namun terdapat beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh pewawancara. Beberapa tantangan umum dalam wawancara meliputi kesulitan mendapatkan informasi yang jujur, adanya bias responden, dan kendala dalam menjaga netralitas dan objektivitas sebagai pewawancara. Mengetahui tantangan ini dapat membantu pewawancara untuk lebih siap dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul.
Kesulitan Mendapatkan Informasi yang Jujur
Salah satu tantangan dalam wawancara adalah kesulitan mendapatkan informasi yang jujur dari responden. Beberapa responden mungkin enggan atau takut untuk memberikan informasi yang sebenarnya karena alasan tertentu, seperti rasa malu, takut konsekuensi, atau ingin melindungi diri mereka sendiri. Pewawancara perlu menggunakan teknik-teknik yang tepat untuk membangun kepercayaan dengan responden dan menciptakan lingkungan yang aman sehingga responden merasa nyaman untuk berbagi informasi yang jujur.
Adanya Bias Responden
Adanya bias responden juga dapat menjadi tantangan dalam wawancara. Responden mungkin memiliki pandangan atau pendapat yang sudah terbentuk sebelumnya yang dapat mempengaruhi cara mereka menjawab pertanyaan. Bias ini dapat memengaruhi keakuratan dan objektivitas informasi yang diperoleh dari responden. Pewawancara perlu waspada terhadap bias tersebut dan menggunakan teknik-teknik yang objektif untuk memperoleh informasi yang seimbang dan akurat.
Kendala dalam Menjaga Netrabilitas dan Objektivitas
Sebagai pewawancara, menjaga netralitas dan objektivitas adalah hal yang penting. Namun, terkadang pewawancara dapat terpengaruh oleh pandangan atau pendapat mereka sendiri, sehingga dapat memengaruhi cara mereka mengajukan pertanyaan atau menginterpretasi jawaban responden. Pewawancara perlu mengenali kendala ini dan berusaha untuk tetap objektif dan netral dalam menjalankan wawancara. Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari pertanyaan yang mengarah, mendengarkan dengan seksama, dan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda.
Pertanyaan Umum tentang Wawancara
1. Apa itu wawancara?
Wawancara adalah proses komunikasi antara pewawancara dan responden dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang relevan dan mendalam mengenai suatu topik tertentu.
2. Mengapa wawancara penting?
Wawancara penting karena dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang akurat, valid, dan terpercaya. Selain itu, wawancara juga dapat memahami perspektif, pengalaman, dan pandangan responden terhadap suatu masalah atau topik tertentu.
3. Apa tujuan utama dalam wawancara?
Tujuan utama dalam wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat, valid, dan terpercaya. Selain itu, wawancara juga bertujuan untuk memahami perspektif dan pengalaman responden, serta mendapatkan pandangan mereka terkait suatu masalah atau topik tertentu.
4. Apa saja teknik dasar dalam wawancara?
Beberapa teknik dasar dalam wawancara antara lain pendekatan terbuka, pendekatan tertutup, pertanyaan terarah, dan teknik pendalaman. Teknik-teknik ini membantu pewawancara dalam mengarahkan dan memperoleh informasi yang diinginkan dari responden.
5. Bagaimana menjaga etika dalam wawancara?
Etika dalam wawancara dapat dijaga dengan menjaga kerahasiaan identitas responden, memberikan informasi yang jelas mengenai tujuan wawancara, dan menghormati hak-hak responden untuk menolak atau menghentikan wawancara.
6. Apa tantangan yang mungkin dihadapi dalam wawancara?
Tantangan dalam wawancara meliputi kesulitan mendapatkan informasi yang jujur, adanya bias responden, dan kendala dalam menjaga netralitas dan objektivitas sebagai pewawancara.
7. Bagaimana mengatasi kesulitan mendapatkan informasi yang jujur?
Untuk mengatasi kesulitan mendapatkan informasi yang jujur, pewawancara perlu membangun kepercayaan dengan responden, menciptakan lingkungan yang aman, dan menggunakan teknik-teknik yang tepat untuk membangun komunikasi yang terbuka dan jujur.
Penutup
Setelah mempelajari pengertian wawancara menurut para ahli, teknik dasar wawancara, etika dalam wawancara, serta tantangan yang mungkin dihadapi, kita dapat menyimpulkan pentingnya wawancara dalam mendapatkan informasi yang akurat dan mendalam. Dalam menjalankan wawancara, pewawancara perlu menguasai teknik-teknik dasar, menjaga etika, dan siap menghadapi tantangan yang mungkin muncul.
Dengan memahami pengertian wawancara menurut para ahli, kita dapat melihat bahwa wawancara bukan hanya sekadar proses tanya jawab, tetapi juga merupakan alat penting dalam mendapatkan informasi yang relevan dan memahami sudut pandang responden. Dalam menjalankan wawancara, pewawancara perlu menjaga netralitas, objektivitas, dan menghormati hak-hak responden.
Wawancara merupakan proses yang kompleks dan menantang, namun dengan penguasaan teknik dan pemahaman akan etika yang baik, kita dapat menghasilkan wawancara yang efektif dan bermanfaat. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang berguna bagi pembaca dalam menjalankan wawancara dengan baik. Teruslah belajar dan berkembang dalam mengasah keterampilan wawancara Anda!